SUPERVISI KEPERAWATAN
Disusun oleh :
1. Arifatul Fitriana
2. Ariyo Guntoro
3. Asim Maulana
4. Asrofikah
5. Ayu Setya Asih
6. Ayuningtyas Budi R.
7. Azizah Rahmah M.
8. Dwi Kurniawati
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
2011
A. Pengertian Supervisi
Supervisi mempunyai pengertian yang sangat luas, yaitu meliputi segalam bantuan dari pemimpin/penanggung jawab keperawatan yang tertuju untuk perkembangan para perawat dan staf lainnya dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan. Kegiatan supervisi semacam ini adalah merupakan dorongan, bimbingan dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan para perawat.
Prajudi Atmosudiro (1982), Supervisi diartikan sebagai pengamatan atau pengawasan secara langsung terhadap pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya rutin.
Swansburg (1999), Supervisi adalah suatu proses kemudahan sumber-sumber yang diperlukan untuk penyelesaian tugas-tugasnya.
Thora Kron (1987), Supervisi adalah merencanakan, mengarahkan, membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong, memperbaiki, mempercayai, mengevaluasi secara terus menerus pada setiap perawat dengan sabar, adil serta bijaksana sehingga setiap perawat dapat memberikan asuhan keperawatan dengan baik, terampil, aman, cepat dan tepat secara menyeluruh sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan dari perawat.
Supervisi keperawatan adalah upaya yang berupa dorongan, bimbingan dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan para perawat (Depkes, 1999).
Supervisi dapat juga diartikan sebagai proses yang memacu anggota unit kerja untuk berkontribusi secara aktif dan positif agar tujuan organisasi tercapai (Marquis & Huston, 1998).
B. Pengertian Supervisor
Supervisor adalah orang yang melakukan supervisi. Yang termasuk supervisor keperawatan adalah:
- Kepala ruangan, kepala ruangan bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan diunit kerjanya. Kepala rungan merupakan ujung tombak penentu tercapai tidaknya tujuan pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan dan pendokumentasian di unit kerjanya.
- Pengawas Keperawatan, beberapa ruangan atau unit pelayanan berada di bawah satu instalasi, pengawas perawatan bertanggung jawab dalam melakukan supervisi pada areanya yaitu beberapa kepala ruangan yang berada dalam satu instalasi tertentu, misalnya instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan dan lain-lain.
- Kepala seksi, beberapa instansi digabung dibawah satu pengawasan kepala seksi. Kepala seksi mengawasi pengawas keperawatan dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung.
- Kepala Bidang keperawatan, Kabid Keperawatan bertanggung jawab untuk melakukan supervisi kepada kepala seksi secara langsung dan semua perawat secara tidak langsung.
C. Sasaran Supervisi
Sasaran yang harus dicapai dalam supervisi adalah sebagai berikut :
- Pelaksanan tugas sesuai dengan pola
- Struktur dan hirarki sesuai dengan rencana
- Staf yang berkualitas dapat dikembangkan secara kontinue/sistematis
- Penggunaan alat yang efektif dan ekonomis.
- Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang
- Pembagian tugas, wewenang ada pertimbangan objek/rational
- Tidak terjadi penyimpangan/penyelewengan kekuasaan, kedudukan dan keuangan.
D. Prinsip Supervisi
Menurut Keliat (1993) prinsip supervise keperawatan adalah sebagai berikut:
- Supervise dilakukan sesuai dengan struktur organisasi RS.
- Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, ketrampilan hubungan antar manusia, kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan.
- Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas dan terorganisir dan dinyatakan melalui petunjuk, peraturan dan kebijakan dan uraian tugas standar.
- Supervisi adalah proses kerjasama yang demokratis antara supervisor dan perawat pelaksana.
- Supervisi menggunakan proses manajemen termasuk menerapkan misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik untuk mencapai tujuan.
- Supervisi menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi efektif, merangsang kreativitas dan motivasi.
E. Tujuan Supervisi
Swansburg & Swansburg (1999) menyatakan bahwa tujuan supervisi keperawatan antara lain:
- memperhatikan anggota unit organisasi disamping itu area kerja dan pekerjaan itu sendiri.
- memperhatikan rencana, kegiatan dan evaluasi dari pekerjaannya.
- meningkatkan kemampuan pekerjaan melalui orientasi, latihan dan bimbingan individu sesuai kebutuhannya serta mengarahkan kepada kemampuan ketrampilan keperawatan.
Selain itu, supervise juga bertujuan untuk :
- Mengorganisasikan staf dan pelaksanan keperawatan.
- Melatih staf dan pelaksana keperawatan
- Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari dan mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan keperawatan.
- Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan.
F. Fungsi supervise
- Dalam keperawatan fungsi supervisi adalah untuk mengatur dan mengorganisir proses pemberian pelayanan keperawatan yang menyangkut pelaksanaan kebijakan pelayanan keperawatan tentang standar asuhan yang telah disepakati.
- Fungsi utama supervisi modern adalah menilai dalam memperbaiki factor-factor yang mempengaruhi proses pemberian pelayanan asuhan keperawatan.
- Fungsi utama supervisi dalam keperawatan adalah mengkoordinasikan, menstimuli, dan mendorong ke arah peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
- Fungsi supervisi adalah membantu (assisting), memberi support (supporting) dan mangajak untuk diikutsertakan (sharing).
G. Karakteristik Supervisi
Dalam keperawatan, supervisi yang baik apabila memiliki karekteristik :
- mencerminkan kegiatan asuhan keprawatan yang sesungguhnya
- mencerminkan pola organisasi/struktur organisasi keperawatan yang ada
- kegiatan yang berkesinambungan yang teratur atau berkala
- dilaksanakan oleh atasan langsung (Kepala unit/Kepala Ruangan atau penanggung jawab yang ditunjuk).
- Menunjukkan kepada kegiatan perbaikan dan peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
H. Teknik Supervisi
1. Langsung
Teknik supervisi dimana supervisor berpartisipasi langsung dalam melakukan supervisi. Kelebihan dari teknik ini pengarahan dan petunjuk dari supervisor tidak dirasakan sebagai suatu perintah, selain itu umpan balik dan perbaikan dapat dilakukan langsung saat ditemukan adanya penyimpangan.
Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung. Pada supervisi modern diharapkan supervisor terlibat dalam kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah. Cara memberikan pengarahan yang efektif adalah :
-Pengarahan harus lengkap
-Mudah dipahami
-Menggunakan kata-kata yang tepat
-Berbicara dengan jelas dan lambat
-Berikan arahan yang logis
-Hindari memberikan banyak arahan pada satu saat
-Pastikan bahwa arahan dipahami
-Yakinkan bahwa arahan anda dilaksanakan atau perlu tindak lanjut
2. Tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan,. Supervisor tidak melihat langsung kejadian di lapangan, sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.
I. Pelaksana Supervisi
1. Kepala Ruangan :
- Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien di ruang perawatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar