Senin, 31 Oktober 2011

konsep dasar manajemen keperawatan


KONSEP DASAR MANAJEMEN KEPERAWATAN








Disusun Oleh :
1.  Arifatul Fitriana
2.  Ariyo Guntoro
3.  Asim Maulana
4.  Asrofikah
5.  Ayu Setya Asih
6.  Ayuningtyas Budi R.
7.  Azizah Rahmah M.
8.  Dwi Kurniawati



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
TAHUN AKADEMIK 2011 - 2012




Konsep dasar manajemen keperawatan


1.    Pengertian manajemen
·      Manajemen adalah suatu proses melakukan kegiatan atau usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui kerja sama dengan orang lain ( Hersey dan Blanchard ).
·      Manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan menggunakan orang lain. ( G.R. Terry )
·      Manajemen adalah suatu proses merancang, memelihara suatu lingkungan dimana orang – orang yang bekerja sama di dalam suatu kelompok dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan seefisien mungkin ( H. Weihrich dan H. Koontz ).
·      Manajemen adalah pelaksanaan pekerjaan bersama orang lain ( Harold Konte dan Cyril O’Donnel ).

2.    Pengertian manajemen keperawatan
Manajemen keperawatan secara singkat diartikan sebagai proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada pasien atau keluarga serta masyarakat ( Gillies, 1985 ).
Manajemen keperawatan mempunyai lingkup manajemen operasional untuk merencanakan, mengatur, dan menggerakkan karyawan dalam memberikan pelayanan keperawatan sebaik – baiknya pada pasien melalui manajemen asuhan keperawatan.
Manajemen keperawatan semula ditekankan pada sentralisasi kewenangan dan tanggung jawab, kini menjadi desentralisasi melalui pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dengan memfokuskan kegiatan koordinasi, integrasi, dan kegiatan penunjang.
Selain itu, telah terjadi perubahan mendasar pada manajemen keperawatan dan pengguna sumber daya yang represif menuju ke pendayagunaan sumber daya yang bersifat pro aktif, lebig ditekankan pada terjaminnya aktivitas kolaborasi dan keterbukaan dalam setiap kegiatan untuk mencapai tujuan. ( Agus Kuntoro, 2010 )

3.    Komponen manajemen keperawatan
Manajemen keperawatan terdiri atas beberapa komponen yang saling berinteraksi. Pada umumnya suatu sistem dicirikan oleh 5 elemen, yaitu input, proses, output, control dan mekanisme umpan balik.
Input dalam proses manajemen keperawatan antara lain berupa informasi, personel, peralatan dan fasilitas. Proses pada umumnya merupakan kelompok manajer dan tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai keperawatan pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.
Elemen lain dalam pendekatan sistem adalah output atau keluaran yang umumnya dilihat dan hasil atau kualitas pemberian asuhan keperawatan dan pengembangan staf, serta kegiatan penelitian untuk menindaklanjuti hasil atau keluaran. Control dalam proses manajemen keperawatan dapat dilakukan melalui penyusunan anggaran yang proporsional, evaluasi  penampilan kerja perawat, pembuatan prosedur yang sesuai standar dan akreditasi. Selain itu, mekanisme umpan balik diperlukan untuk menyelaraskan hasil dan perbaikan kegiatan yang akan datang. Mekanisme umpan balik dapat dilakukan melalui laporan keuangan, audit keperawatan, dan survey kendali mutu, serta penampilan kerja perawat.
Proses manajemen keperawatan dalam aplikasi di lapangan berada sejajar dengan proses keperawatan sehingga keberadaan manajemen keperawatan dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan proses keperawatan. Proses manajemen, sebagaimana juga proses keperawatan, terdiri atas kegiatan pengumpulan data, identifikasi masalah, pembuatan rencana, pelaksanaan kegiatan, dan kegiatan penilaian hasil. ( Gillies, 1985 ).

4.    Kerangka konsep dasar manajemen keperawatan
Kerangka dasar maanjemen keperawatan adalah manajemen partisipatif yang berlandaskan pada paradigma keperawatan yang terdiri atas manusia, perawat atau keperawatan, kesehatan dan lingkungan.
Manusia, dalam manajemen partisipatif adalah individu, keluarga atau masyarakat yang diberikan pelayanan keperawatan melalui pelaksanaan tugas keperawatan yang terorganisasi, terarah, terkoordinasi dan terintegrasi dalam rentang kendali yang ditetapkan.
Perawat atau keperawatan adalah tenaga keperawatan baik tingkat manajerial puncak, menengah, maupun bawah, dan para pelaksana keperawatan yang berada dalam rentang komunikasi untuk bekerja sama memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan standar keperawatan.
Aspek kesehatan merupakan kisaran hasil keperawatan yang berorientasi pada beberapa dimensi pelayanan terhadap individu, keluarga, dan masyarakat melalui upaya mencegah, mempertahankan, meningkatkan dan memulihkan. Aspek lingkungan merupakan area kewenangan dan tanggung jawab keperawatan baik selama pasien berada dalam institusi pelayanan maupun persiapan menjelang pulang.

5.    Prinsip dasar manajemen keperawatan
Manajemen keperawatan dapat dilaksanakan secara benar. Oleh karena itu, perlu diperhatikan beberapa prinsip dasar berikut :
a.       Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan
Perencanaan merupakan hal yang utama dalam serangkaian fungsi dan aktivitas manajemen. Tahap perencanaan dan proses manajemen tidak hanya terdiri dari penentuan kebutuhan keperawatan pada berbagai kondisi klien, tetapi juga terdiri atas pembuatan tujuan, mengalokasikan anggaran, identifikasi kebutuhan pegawai, dan penetapan struktur organisasi yang diinginkan. Perencanaan merupakan pemikiran atau konsep – konsep tindakan yang umumnya tertulis dan merupakan fungsi penting di dalam mengurangi resiko dalam pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan efek – efek dan perubahan. Selama proses perencanaan, yang dapat dilakukan oleh pimpinan keperawatan adalah menganalisis dan mengkaji sistem, mengatur strategi organisasi dan menentukan tujuan jangka panjang dan pendek, mengkaji sumber daya organisasi, mengidentifikasi kemampuan yang ada, dan aktivitas spesifik serta prioritasnya. Perencanaan dalam manajemen mendorong seorang pemimpin keperawatan untuk menganalisis aktivitas dan struktur yang dibutuhkan dalam organisasinya.
b.      Manajemen keperawatan dilaksanaan melalui penggunaan waktu yang efektif. Manajer keperawatan menghargai waktu akan mampu menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan. Keberhasilan seorang pemimpin keperawatan bergantung pada penggunaan waktu yang efektif. Dalam keperawatan, manajemen sangat dipengaruhi oleh kemampuan pimpinan keperawatan. Dalam kontek ini, seorang pimpinan harus mampu memanfaatkan waktu yang tersedia secara efektif. Hal demikian dibutuhkan untuk dapat mencapai produktifitas yang tinggi dalam tatanan organisasinya.
c.       Manajemen keperawatan melibatkan penampilan keputusan. Berbagai situasi dan permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan keperawatan memerlukan pengambilan keputusan akan berpengaruh terhadap proses atau jalannya aktivitas yang akan dilakukan. Proses pengambilan keputusan akan sangat mempengaruhi oleh kemampuan komunikasi dan para manajer.     
d.      Manajemen keperawatan harus terorganisasi. Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi mencapai tujuan. Terdapat 4 buah struktur organisasi, yaitu unit, departemen, top atau tingkat eksekutif dan tingkat operasional. Prinsip pengorganisasian mencakup hal – hal pembagian tugas ( the devision of work ), koordinasi, kesatuan komando, hubungan staf dan lini, tanggung jawab dan kewengan yang sesuai adanya rentang pengawasan. Dalam keperawatan, pengorganisasian dapat dilaksanakan dengan cara fungsional dan penugasan, alokasi pasien perawatan grup/ tim keperawatan, dan pelayanan keperawatan utama ( Gillies, 1985 ).
e.       Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif. Komunikasi merupakan bagian penting dan efektivitas menejemen. Komunikasi yang dapat dilakukan secara efektif mampu mengurangi kesalahpahaman, dan akan memberikan perasaan, pandangan arah dan pengertian diantara pegawai dalam suatu tatanan organisasi.
f.       Pengendalian merupakan elemen menegemen keperawatan. Pengendalian dalam menegemen dilakukan untuk mengarahkan kegiatan menegemen susuai dengan dengan yang direncanakan. Selain itu , pengendalian dilaksanakan pada kegiatan yang dilakukan tidak banyak terjadi kesalahan yang berakibat negative terhadap klien dan pihak yang terkait dengan manageman. Pengendalian meliputi penilaian tentang pelaksanaan trencana yang telah dibuat, pemberian instruksi, menetapkan prinsip-prinsip melalui penetapan standar, dan membandingkan penampilan dengan standar serta memperbaiki kekurangan. ( Agus Kuntoro, 2010 )  

Daftar pustaka
Brown, Montague. 1997. Manajemen Perawatan Kesehatan. Jakarta : EGC
Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika
Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Suarli dan Bahtiar, Yanyan. 2002. Manajemen Keperawatan. Jakarta : Erlangga

20 komentar:

  1. Dhenis (Kel 5) : ingin tanya..apakah konsep manajemen keperawatan itu sudah benar2 diterapkan sepenuhnya di dalam kenyataan yang ada selama ini..dalam faktanya saya melihat di lahan masih bnyak kerancuan yang ada..sebagai calon pemikir bagaimana sikap anda melihat fakta yang seperti ini..

    BalasHapus
  2. Dika (5) : apakah anda bisa dan siap menerapkan konsep manajemen itu dengan baik..??

    BalasHapus
  3. Dhenis : berdasarkan pengamatan saya selama praktek di rumah sakit, konsep manajemen keperawatan sudah diterapkan, tetapi belum sepenuhnya berhasil. mungkin banyak kendala yang menyebabkan konsep manajemen ini belum berhasil diterapkan, misalnya belum mengetahui tentang apa sebenarnya konsep manajemen dan apa fungsinya. sikap saya sebagai calon pemikir adalah saya mengambil pelajaran dari pengalaman yang ada, untuk diterapkan kelak dikemudian hari ketika saya bekerja nanti.

    Dika : saya siap dan Insya'allah bisa menerapkan konsep manajemen itu. ( Ayuningtyas B.R./klmpk 3 )

    BalasHapus
  4. ani sumarni kel 2 : bagaimna jika qita sebagai perawat asosiatif mendapati dalam suatu ruangan ( menganggap manajen kurang sesuai" pemimpin bersikap oteriter, bagaimana cara menanggapinya

    BalasHapus
  5. ani umaroh kel 2 : apa yang terjadi bila input dan output dalam manajement keperawatan tidak seimbang?

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. ani umaroh:menurut saya, tadikan diatas sudah dijelaskan masing-masing komponen dari output maupun input jadi apabila output dan input tidak seimbang maka akan terjadi kekacauan yang dimana managemen keperawatan yang di susun dengan baik tidak akan berjalan dengan baik,contohnya: pembagian program kerja tidak maksimal,dalam pemberian pelayanan kesehatan kurang baik. bagai manakah mbak ani???apakah anda memiliki pendapat lainnya?? ( azizah R, Klopok 3 )

    BalasHapus
  8. Ani sumarni : Sebagai perawat yang asosiatif apabila saya mendapati pemimpin yang otoriter, mungkin hal pertama yang akan saya lakukan adalah melakukan musyawarah terlebih dulu dengan anggota perawat yang lain. mengumpulkan berbagai pendapat dan kritikan dari para anggota tersebut untuk kemudian menentukan bagaimana tindakan yang harus dilakukan selanjutnya. Mungkin setelah itu kita bisa adakan rapat ruangan yang melibatkan pemimpin yang otoriter tersebut, kemudian kita bisa menyampaikan apa yang terjadi dalam kepemimpinannya selama ini dan dari itu kita bisa bersama-sama menentukan jalan keluar yang baik untuk semua pihak.

    NB : Saya gunakan kata " mungkin " karena jujur saya belum pernah terjun langsung dalam situasi tersebut. Silahkan bagi anda yang mau menambahkan? ( Dwi kurniawati, klompok 3 )

    BalasHapus
  9. Ani Sumarni : menurut saya, apabila saya menjadi seorang perawat asosiatif yang menganggap manajemen di ruangan saya kurang sesuai, sedangkan pemimpin saya bersikap otoriter, yang harus saya lakukan adalah melaksanakan tugas saya terlebih dahulu dengan sebaik-baiknya. Tentunya setiap periode waktu tertentu akan diadakan evaluasi mengenai manajemen yang telah dilakukan, pada tahap evaluasi itulah saya akan mengeluarkan pendapat mengenai manajemen yang kurang sesuai tersebut. ( Ayu Setya A. / klmpk 3 )

    BalasHapus
  10. Dhenis (Kel 5) trus jenis2 manajemen yang bagaimana yang menurut anda banyak diterapkan dlm realitanya...

    BalasHapus
  11. Dhenis (5) menanggapi : manajemen adalah bagaimana cara kita memanej kelompok..disamping itu kita juga bisa mempelajari 1 per 1 keunikan didalam kelompok tersebut..yang kita jadikan pegangan adalah kita harus terus berusaha menerapkan konsep yang sudah ada..Manusia
    Dalam manajemen partisipatif manusia adalah individu,keluarga/masyarakat yang diberikan pelayanan keperawatan melalui pelaksanan tugas keperawatan yang terorganisasi,terarah, terkoordinasi, dan terintegrasi dalam rentang kendali yg ditetapkan..itu adalah yang harus kita ingat selalu..manusia tiada yang sempurna pasti ada kelebihan dan kekurangan..mari kita explorer potensi kita..kita pasti bisa jika kita mau mencoba..secara garis besar seorang perawat belum merdeka karena kita blum pnya undang2..tapi kita berusaha untuk merdeka dengan cara menerapkan konsep dengan hati yang ikhlas

    BalasHapus
  12. Dhenis : menurut saya, manajemen yang diterapkan berdasarkan pengalaman saya adalah kebanyakan menggunakan pembagian tim untuk memberikan asuhan keperawatan pada klien. Misalnya di ruang penyakit dalam, dibagi menjadi 2 tim, tim A bertanggung jawab memberikan asuhan keperawatan pada bangsal laki - laki, sedangkan tim B bertanggung jawab memberikan asuhan keperawatan pada bangsal perempuan. Ada yang kepala ruang ikut memberikan asuhan keperawatan, tetapi ada juga yang kepala ruang hanya bertugas di depan meja kerja. ( Ayuningtyas B.R./klmpk 3)

    BalasHapus
  13. Dhenis : ada juga perawat asosiatif yang aktif memberikan asuhan keperawatan pada klien, tetapi ada juga perawat asosiatif yang hanya duduk - duduk tanpa merespon keluhan pasien. ( Asrofikah / klmpk 3 )

    BalasHapus
  14. kita lihat aja nanti di klinik untuk lebih lanjutnya (Dhenis kel 5)

    BalasHapus
  15. hendaknya kita dapat mengambil sisi baik dari manajemen yang telah diterapkan, dan menjadikan sisi buruknya sebagai pelajaran kita. semua sistem pasti ada kekurangan dan kelebihannya. (Ariyo Guntoro/klmpk 3)

    BalasHapus
  16. bagaiman jika salah satu komponen manajemen keperawatan tersebut gk brjalan dgn baik? apakah akan mempengaruhi komponen yang lain.(danang/kelompok4)

    BalasHapus
  17. seperti yang telah dibahas pada waktu sebelumnya, apabila input, proses, output, kontrol, dan mekanisme umpan balik, salah satunya berjalan tidak seimbang, maka akan tercipta manajemen yang tidak baik, atau manajemen yang telah dilakukan tidak akan berhasil. Karena semua komponen itu saling mempengaruhi dan akan membentuk suatu mekanisme. Apabila salah satu tidak seimbang akan mempengaruhi komponen yang lain. (Ayuningtyas B.R/klmpk 3)

    BalasHapus
  18. saya afifatun nur f dari kel 1
    ingin bertanya bagaimana sikap anda sebagai pemimpin yang baik jika manajemen yang di terapkan tidak sesuai dengan yang anda harapkan
    jelaskan............

    BalasHapus
  19. evie kusumaningrum dari kel 1
    mo tanya ya,,,
    bagaimana anda menyikapi jika dalam manajemen,pemimpin anda sendiri melakukan kesalahan,misalnya korupsi..??? jelaskan bagaimana cara menegur atau menegurnya,,
    terimakasih,,,,,

    BalasHapus
  20. deivina vivian kel 4
    apakah peran anggota tim dalam suatu kelompok mempengaruhi kinerja dalam menerapkan menejemen

    BalasHapus